Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Rabu, 26 Mei 2010

*** Belajar Pertanian Organik dari Afrika Selatan

Paul Roos dari Limpopo, Afrika Selatan telah mempraktikkan pertanian konvensional selama 17 tahun sebelum beralih ke pertanian organik lima tahun yang lalu. Ia memiliki gelar master dalam pertanian, dan pertaniannya menghasilkan antara 250.000 hingga 300.000 peti buah peach, nectarine, aprikot, dan plum setiap tahun. Apa yang mendorong Bapak Roos untuk menggeluti pertanian organik?

Supreme Master TV: Bapak Roos, sekarang tolong jelaskan kesalah-pahaman umum mengenai kecukupan nitrogen, nutrien kunci yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman, dalam tanah yang dibudidaya secara organik.


Paul Roos: Nitrogen adalah satu pertanyaan yang sering diajukan oleh banyak produsen dan pakar pertanian, dan mereka percaya bahwa nitrogen merupakan masalah bagi pertanian organik dan bahwa kita tidak memilikinya. Tapi kami menemukan bahwa mikro organisme berperan penting; ada sekitar 40.000 jenis mikro organisme dalam satu gram tanah, dan selama siklus hidup mikro organisme, ketika mikro organisme mati, mereka mengeluarkan asam amino. Asam amino inilah yang merupakan sumber dari nitrogen dalam pertanian organik. Bahkan, tanaman memiliki hubungan yang lebih tinggi dengan nitrogen dari asam amino daripada dengan nitrogen kimia. Figur yang sedang kita lihat adalah nitrogen kita tujuh hingga sepuluh kali lebih efektif daripada nitrogen kimia, jadi bagi saya nitrogen bukanlah masalah.


Sumber :


http://www.suprememastertv.com/ina/bbs/board.php?bo_table=pe_ina&wr_id=102&goto_url=&url=link2_0